Sejak Kiki (my bro) menikah, belum pernah lagi keluarga besar saya pergi beramai-ramai. Mumpung lagi long weekend, bersepakatlah saya, my sis, and my bro with the entire family having dinner. Ke mana? sedang dalam proses pencarian. Maklum kami suka dengan makanan sunda dan dengan suasana yang agak "ndeso". Resto yang punya saung dan makanan sunda dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari rumah pun jadi pilihan. Setelah browsing dan liat-liat peta (thanks to a friend), ada satu di daerah Bintaro, Talaga Sampireun, dan satu lagi di daerah Serpong, Bukit Pelayangan. Kedua resto ini belum pernah kami kunjungi. Akhirnya disepakati kita ke Talaga Sampireun dulu, mengingat resto ini selalu penuh dikunjungi saat weekend. Kalau nggak kebagian tempat, kita ke Serpong.
Sabtu itu, kami berangkat jam 4 sore. Cuaca mulai mendung. Hmm... kalo makan di saung sambil lihat tetesan hujan bakal jadi romantis banget nih, pikir saya. Tapi itu kalo berdua, nah kalo berame-rame ngajak krucil-krucil ini, malah jadi ajang basah-basahan. Wusshhh.... langsung terbang deh khayalan saya. Kami pergi ber... 1,2,3, ...9,10 eh 11,12. Rada lama ngitungnya, karena ada dua anggota baru di keluarga besar saya, which is baby Renata dan Aunty Nurul. Hore.... prok...pprok. Welcome to the Club....
Pake dua mobil, jadilah kami ber-12 jalan-jalan sore. Sasaran pertama, Talaga Sampireun. Di jalan udah dibahas makanan apa yang mau dipesan. Sampai di Talaga Sampireun, ke meja reservasi, dan ternyata sudah penuh. Duhh... kecewa banget. Udah ngebayangin suasana romantis di situ. Di sini untuk sabtu, minggu dan hari libur memang tidak bisa reservasi via telp, kecuali untuk rombongan di atas 20 org. Sekarang di Talaga Sampireun untuk 10 orang minimal pembelian adalah Rp.800rb. Wiiihhh... lumayan mahal ya untuk kantong saya. Untung deh gak kebagian tempat. Dari situ kami putar balik ke arah tol. Next destination is Serpong.
Resto yang kedua ini nggak jauh jaraknya dari keluar tol Serpong.
Bupe Resto, begitu plang papan nama restonya. Masuk ke dalam gang yang cukup dua mobil, kami sampai juga ke sana. Dari tampak luar nggak kelihatan seperti resto disitu (walau memang ada tulisannya), tapi begitu masuk melewati pintu gerbang, baru terlihat ada beberapa rumah-rumahan yang bernuansa sunda dan ada children playground. Kami diterima dengan ramah sekali oleh para pelayan, dan ups hampir saja kami nggak kebagian tempat, karena ternyata tempat untuk tamu lebih dari 10 orang sudah hampir habis di pesan. Alhamdulillah kami masih kebagian tempat.
Setelah duduk dan membaca menu, kami pun memesan : (perlu di rinci gak ya??? iya deh, buat gambaran kalo mau kesana )
1. Gurame kipas Rp.57.500 8. Sayur asem Rp.9.000
2. Gurame asam manis Rp.71.500 9. Lalapan + sambal Rp.8.000
3. Udang lada hitam Rp.42.500 10. Jus rata2 Rp.16.500
4. Cumi goreng Rp.45.000
5. Ikan Kue Bakar Rp.62.500
6. Kangkung Rp.17.500
7. Karedok Rp.15.000
|
Mejanya penuh, perutnya juga |
Sambil menunggu makanan dateng, kami maghrib-an dulu dan anak-anak main di playground yang ada di situ. Resto ini view nya bagus. Kayak kita lagi di puncak atau di Lembang gitu. Karena kontur tanah di resto ini berbukit-bukit. Apalagi di tambah suasana malem yang abis ujan, dingiiin. Terus ada kolam ikan berisi ikan-ikan koi yang gede-gede banget (jadi inget alm. ikan koi yang ada di rumah, hiks...). Sayang, saya nggak bisa ngambil foto suasana resto pas malem, karena kemampuan hape saya terbatas hehe... Tapi resto ini kudu dicoba buat yang kangen sama suasana puncak dan gak mau kena macet di Ciawi.
|
Mom and Dad |
|
with Mr "M Yasin" |
|
Antara aku, kau dan papaku |
|
Aunty Nurul, Rania, Raya and Shaka |