Ada seorang ibu yang mengeluh anaknya yg sudah kelas 4 SD masih mengompol jika tidur malam. Ada juga seorang ibu yg merasa sulit mengatur tidur malam anak-anaknya. Ibu-ibu yang lain mengeluhkan anaknya yg sering jajan. Seringkali problem ini dihadapi oleh para ibu yang memiliki anak balita. Namun masalah-masalah ini dapat dikendalikan dengan memberikan disiplin sejak dini pada anak-anak.
Pendidikan disiplin bukan semata membayangkan bagaimana orang tua menerapkan aturan-aturan atau tata tertib kepada anak-anaknya. Bukan juga hanya menerapkan hukuman jika melanggarnya. Tapi disiplin adalah keteraturan. Cakupannya sangat luas, oleh sebab itu ada baiknya kita terapkan sedini mungkin pada anak-anak kita.
Pengenalan yg paling mudah adalah dengan melatih pola tidur. Pelatihan ini dapat dimulai dari sejak bayi. Bayi belum dapat membedakan siang dan malam. Mereka tidur dan bangun kapan saja mereka mau. Dan itulah tugas ibu untuk membentuk kebiasaan bagi mereka. Jangan biasakan mereka bangun terlalu lama di malam hari dan bangunkan mereka jika sudah siang hari dengan mengajaknya berjalan-jalan, main, dsb., hingga ketika tiba malam saat mereka sudah mulai mengantuk. Memang pada awalnya tidak mudah mengatur jadwal tidur bayi-bayi, tapi jika sudah terbiasa akan lebih memudahkan orang tua untuk mengatur jadwal kegiatan yg lain. Biasanya pengaturan pola tidur berhubungan dengan pengaturan pola makan dan minum susu. Oleh sebab itu, pengaturan pola makan dan minum susu juga harus dilatih dan disesuaikan dengan pola tidur.
Untuk usia 1 - 2 tahun
Pemberian disiplin yang bisa dilatih biasanya:
- Pelatihan buang air kecil, misalnya dengan mengajak anak pipis di kamar mandi pada jam-jam yg rutin setiap harinya seperti bangun tidur, pulang dari bepergian, menjelang tidur dan saat tengah malam (untuk menghindari mengompol).
- Jadwal tidur dan bermain. Pilihkan jam tidur secara cermat untuk anak, juga seberapa lama mereka butuh tidur, agar ketika terbangun kondisi mereka segar dan siap untuk bermain.
- Selalu mengenakan sandal ketika keluar rumah.
- Selalu mendahulukan tangan kanan
- Berdoa sebelum makan
Untuk usia 2 - 3 tahun
Pemberian disiplin yang bisa dilatih biasanya:
- Toilet trainning bisa semakin ditingkatkan dan biasanya anak akan memberi tahu jika ingin buang air kecil dan besar
- Menggosok gigi setidaknya dua kali sehari
- Mengembalikan mainan ke tempatnya
- Mengucapkan terima kasih
- Berdoa sebelum sesudah makan dan sebelum tidur
Untuk usia 3 - 4 tahun
Pada umur 4 tahun keahlian anak sudah mulai terasah
- Membuang sampah di tempat sampah
- Meletakkan pakaian kotor di tempat cucian
- Mandi sesuai jadwal di pagi dan sore hari
- Kebiasaan berdoa sudah mulai meningkat
- Mampu ke warung sendiri
- Jadwal jajan, misalnya hanya dibolehkan sehari sekali atau setelah mandi dsb.
Untuk usia 4 - 5 tahun
Pemberian pengaturan biasanya:
- Menyiapkan sendiri keperluan sekolah, seperti menyiapkan buku
- Tanggung jawab ringan seperti membantu membuang sampah, membereskan mainan, menyemirkan sepatu ayah, menyiram pohon dsb. PIlihkan tanggung jawab yg mereka sukai, biarkan mereka melakukannya sembari bermain-main.
Untuk usia 5 - 6 tahun
Pemberian disiplin biasanya:
- Pengenalan jadwal belajar di siang hari atau malam hari, walaupun hanya 15 menit
- Sholat subuh
- Tidur siang dan tidur malam sudah lebih ditingkatkan, karena anak sudah punya kewajiban bersekolah setiap harinya
Untuk usia 6 - 7 tahun
Sudah dapat diberikan pengaturan dalam hal:
- Jadwal mengaji
- Sholat lima waktu
- Tanggung jawab memelihara barang sendiri, seperti mencuci sepatu, tas, sepeda dan barang-barang milik mereka sendiri.
Tapi, jangan dilupakan bahwa mendisiplinkan anak-anak harus diawali oleh para orang tua. Anak-anak adalah seorang pencontek yg ulung. Apa yg mereka lihat dan mereka dengar, itulah yg akan mereka lakukan. Oleh sebab itu, para orang tua juga harus mulai mendisiplinkan diri mereka supaya terbentuk sikap keteraturan yg berkesinambungan dalam keluarga. Jadi teringat ucapan Aa Gym yg sudah terkenal, mulai dari diri sendiri, mulai dari yg kecil dan mulai dari sekarang.
Keteraturan akan menjadi sebuah kebiasaan. "Pada awalnya kita membentuk kebiasaan, lama kelamaan kebiasaanlah yg akan membentuk kita."
Saturday, October 31, 2009
Monday, October 26, 2009
Sepedaan di Ancol
Hari Ahad kemarin, saya dan keluarga main sepeda di Ancol. Pernah denger dari kakak ipar, katanya masuk Ancol dari jam 06.00 - 09.00 cuma bayar Rp.6.000 per orang. Jadilah saya dan keluarga main sepedaan di Ancol. Berangkat jam 05.30 dari rumah. Sepeda sudah dimasukin ke mobil dan perbekalan sudah disiapin. Anak-anak yg masih pada tidur, digotong ke mobil. Sampai Ancol jam 06.00 dan langsung kita ke pantai carnavalnya. Ternyata hari itu pas banget sama acara launching Ancol Commuter, yaitu komunitas sepeda di Ancol. Wah, rame banget sama biker-biker. Udah gitu, pas juga ada penyewaan 200 buah sepeda gratis. Gratisnya cuma 1 jam, setelah 1 jam bayar sewa Rp.10.000 per jam. Gak papa lah, lumayan buat jalan-jalan mengelilingi Ancol (gak mengelilingi deng... cuma dari pantai carnaval ke McD aja). Setelah tanya-tanya gimana cara sewanya, suami pun menyewa dua buah sepeda. Dengan memberikan SIM sebagai jaminan, sepeda pun bisa kami sewa.
Jalan-jalan bersepeda di jalan raya memang ribet dan kudu hati-hati. Kalo gak, salah-salah kita di klaksonin terus sama mobil-mobil. Masih untung cuma diklaksonin, kalo diseruduk dari belakang, gimana? Apalagi mengawal anak-anak seumuran Rania dan Raya, harus ekstra pengawasan. Biasanya kami bersepeda di Sudirman -Thamrin kalo hari Ahad. Lebih lengang dan bebas.. bas..bas. Gak usah takut diklaksonin atau diseruduk mobil.
Setelah setengah jam sampai juga kami di pinggir pantai. Dengan suasana pantai yg masih sepi dan angin sepoi-sepoi, asik banget jadi tempat rekreasi sama anak-anak. Kata kakak ipar ada sunday market, itu tuh ada juga yg jual ikan, udang, cumi yg masih seger, trus ada juga tempat makan di tenda-tenda. Tapi kemaren saya gak liat. Mungkin tempatnya beda kali ya. Untung saya membawa perbekalan dari rumah, jadi bisa santai sarapan sambil menikmati suasana pantai. Mantabb...
Puas di pantai, kami balik lagi ke pantai carnaval. Mengembalikan sepeda sewaan, lumayan kata suami masih ada 20 menitan lagi, jadi gak perlu bayar tambahan sewa.
Selesai urusan sepeda, kami lihat-lihat dulu acara Ancol Commuter. Ada acara panggung yg seru dengan bagi-bagiin door prize. Karena makin siang makin panas, jam 08.30 kami pulang. Selesai sudah acara sepedaan di Ancol.
Jalan-jalan bersepeda di jalan raya memang ribet dan kudu hati-hati. Kalo gak, salah-salah kita di klaksonin terus sama mobil-mobil. Masih untung cuma diklaksonin, kalo diseruduk dari belakang, gimana? Apalagi mengawal anak-anak seumuran Rania dan Raya, harus ekstra pengawasan. Biasanya kami bersepeda di Sudirman -Thamrin kalo hari Ahad. Lebih lengang dan bebas.. bas..bas. Gak usah takut diklaksonin atau diseruduk mobil.
Setelah setengah jam sampai juga kami di pinggir pantai. Dengan suasana pantai yg masih sepi dan angin sepoi-sepoi, asik banget jadi tempat rekreasi sama anak-anak. Kata kakak ipar ada sunday market, itu tuh ada juga yg jual ikan, udang, cumi yg masih seger, trus ada juga tempat makan di tenda-tenda. Tapi kemaren saya gak liat. Mungkin tempatnya beda kali ya. Untung saya membawa perbekalan dari rumah, jadi bisa santai sarapan sambil menikmati suasana pantai. Mantabb...
Puas di pantai, kami balik lagi ke pantai carnaval. Mengembalikan sepeda sewaan, lumayan kata suami masih ada 20 menitan lagi, jadi gak perlu bayar tambahan sewa.
Selesai urusan sepeda, kami lihat-lihat dulu acara Ancol Commuter. Ada acara panggung yg seru dengan bagi-bagiin door prize. Karena makin siang makin panas, jam 08.30 kami pulang. Selesai sudah acara sepedaan di Ancol.
Saturday, October 24, 2009
Safari Malam
Udah lama mo ngerasain safari malam di Taman Safari, baru kesampaian sekarang.Saya sering denger cerita temen-temen gimana asiknya menikmati suasana hutan di malam hari. Akhirnya saya ngerasain juga. Safari malam dibuka mulai jam 19.00 - 21.00. Keliling dengan mobil terbuka di tengah suasana hutan, terasa seru campur deg-degan.
Turnya dimulai dari restoran rain forest, lalu naik menuju ke rumahnya binatang-binatang. Pertama kita lihat rumahnya hipo, tp karena malam jadi hipo-nya lagi bobo. Lanjut ke rumah jerapah. Menuju rumah jerapah kita ditemenin sama rusa dan antelope yg berkeliaran sepanjang jalan. Kata tour guidenya, rusa dan antelope memang nggak di kasih rumah, karena mereka bisa tidur dimana aja. Awalnya kita lihat rumah binatang-binatang yang nggak seremm. Setelah itu baru kita ngeliat rumahnya harimau dan temen-temen gengnya. Terus terang saya takuttt. Ngeri aja ngebayangin kita lewat di depan rumah harimau dengan mobil terbuka dan suasana gelap (karena lampu-lampu di mobil tur-nya dimatiin semua). Anak-anak juga takut, mungkin karena lihat saya sedikit panik (sedikit?? kalo rasanya mau keluar lompat dari mobil dan lari balik ke restoran lagi, itukan cuma sedikit panik, iya kan?!?).
Lewat di depan rumahnya harimau yg bernuansa India (mungkin karena India terkenal dengan harimau putih Benggalanya), saya gak lepas-lepas pegangan tangan sama suami. Kalo tempatnya bukan di Taman Safari mungkin saya akan dibilang romantis (huekkk...). Sambil komat-kamit saya berdoa, Ya Allah, tidurkanlah semua harimau-harimau itu. Kalo didenger suami saya mungkin dia marah-marah (udah bayar mahal cuma liat harimau tidur). Akhirnya, selesai juga nge-lewatin rumahnya harimau. Alhamdulillah.
Setelah lewat yg serem-serem, saya dan anak-anak jadi lebih enjoy menikmati suasana dinginnya hutan di kaki gunung Gede Pangrango ini. Eh, lagi asik-asiknya menikmati suasana dan penjelasan dari tour guidenya, kami dikejutkan oleh suara tembakan. Oh, ternyata kata mbak guide-nya, ceritanya ada penembak liar yg sedang berburu binatang-binatang untuk diperjualbelikan kulit ataupun gadingnya.
Abis tembak-tembakan, selesai sudah perjalanan safari malamnya. Lalu kami disuguhi penampilan akrobat Fire Dance. Wuihh... hebat banget deh orang-orang yg tampil. Bisa mainin api segitu lihainya. Seruuu...
Harga tiket masuknya kalo safari malam memang lebih mahal dibanding kalo kita ke sana siang hari. Harga tiket dibandrol Rp.75.000 dengan jam operasi dari jam 19.00 - 21.00 dan cuma buka sabtu malam aja. Udah gitu, gak bisa liat aneka permainan dan aneka satwa kayak siang hari. Maklum deh, binatangnya pada bobo. Tapi yang bikin seru memang suasana hutannya dimalam hari. Saran saya kalo ke sana pake sweater or jaket. Trus buat anak-anak bawa kaos kaki dan pake celana panjang.
Turnya dimulai dari restoran rain forest, lalu naik menuju ke rumahnya binatang-binatang. Pertama kita lihat rumahnya hipo, tp karena malam jadi hipo-nya lagi bobo. Lanjut ke rumah jerapah. Menuju rumah jerapah kita ditemenin sama rusa dan antelope yg berkeliaran sepanjang jalan. Kata tour guidenya, rusa dan antelope memang nggak di kasih rumah, karena mereka bisa tidur dimana aja. Awalnya kita lihat rumah binatang-binatang yang nggak seremm. Setelah itu baru kita ngeliat rumahnya harimau dan temen-temen gengnya. Terus terang saya takuttt. Ngeri aja ngebayangin kita lewat di depan rumah harimau dengan mobil terbuka dan suasana gelap (karena lampu-lampu di mobil tur-nya dimatiin semua). Anak-anak juga takut, mungkin karena lihat saya sedikit panik (sedikit?? kalo rasanya mau keluar lompat dari mobil dan lari balik ke restoran lagi, itukan cuma sedikit panik, iya kan?!?).
Lewat di depan rumahnya harimau yg bernuansa India (mungkin karena India terkenal dengan harimau putih Benggalanya), saya gak lepas-lepas pegangan tangan sama suami. Kalo tempatnya bukan di Taman Safari mungkin saya akan dibilang romantis (huekkk...). Sambil komat-kamit saya berdoa, Ya Allah, tidurkanlah semua harimau-harimau itu. Kalo didenger suami saya mungkin dia marah-marah (udah bayar mahal cuma liat harimau tidur). Akhirnya, selesai juga nge-lewatin rumahnya harimau. Alhamdulillah.
Setelah lewat yg serem-serem, saya dan anak-anak jadi lebih enjoy menikmati suasana dinginnya hutan di kaki gunung Gede Pangrango ini. Eh, lagi asik-asiknya menikmati suasana dan penjelasan dari tour guidenya, kami dikejutkan oleh suara tembakan. Oh, ternyata kata mbak guide-nya, ceritanya ada penembak liar yg sedang berburu binatang-binatang untuk diperjualbelikan kulit ataupun gadingnya.
Abis tembak-tembakan, selesai sudah perjalanan safari malamnya. Lalu kami disuguhi penampilan akrobat Fire Dance. Wuihh... hebat banget deh orang-orang yg tampil. Bisa mainin api segitu lihainya. Seruuu...
Harga tiket masuknya kalo safari malam memang lebih mahal dibanding kalo kita ke sana siang hari. Harga tiket dibandrol Rp.75.000 dengan jam operasi dari jam 19.00 - 21.00 dan cuma buka sabtu malam aja. Udah gitu, gak bisa liat aneka permainan dan aneka satwa kayak siang hari. Maklum deh, binatangnya pada bobo. Tapi yang bikin seru memang suasana hutannya dimalam hari. Saran saya kalo ke sana pake sweater or jaket. Trus buat anak-anak bawa kaos kaki dan pake celana panjang.
Note
Di facebook ada tempat kita untuk tulis menulis apa aja yg biasa disebut "note". Tapi saya belum pernah tulis menulis di situ. Rasanya belum siap untuk sharing sesuatu ke temen-temen yang bisa bikin saya malu. Lho kok malu??? iya soalnya, biasanya komentar di facebook lebih "rese" dibanding MP. Kalo saya tulis di MP biasanya cuma tulisan ngalor ngidul, cuma tulisan curhat gak jelas dan gak banyak orang yang liat (maap nih sahabat2 MP yang suka males baca tulisan saya). Karena saya tidak berlatar belakang belajar sastra, cuma suka nulis diary (duluuu), jadinya kalo nulis isinya curhat-an doang.
Tapi sekarang2 ini, sudah mulai banyak temen2 saya di facebook yang "memberanikan diri" tulis menulis dalam "note"nya di facebook. Malah ada beberapa yang - gak saya sangka - bagus2 tulisannya (ihh... jadi minder). Makanya saya nulis di MP aja lah. Dulu sempet MP saya di beri pujian sama kakak ipar, katanya "enak baca tulisan kamu, ceritanya mengalir dan bahasanya gak ribet." Saya jadi kembang kempis dengernya (maksudnya GR). Dulu juga sempet saya masukin alamat MP saya di facebook, tapi kemudian saya "hide". Gak enak juga kalo banyak orang tahu tentang pribadi saya (ihh... sok ngartis banget seh).
Jadi akhirnya, ya sutralah nulis di MP aja. Lebih private, lebih bergengsi (masak seh?!?) dan lebih santun orang-orangnya (cieee....).
Tapi sekarang2 ini, sudah mulai banyak temen2 saya di facebook yang "memberanikan diri" tulis menulis dalam "note"nya di facebook. Malah ada beberapa yang - gak saya sangka - bagus2 tulisannya (ihh... jadi minder). Makanya saya nulis di MP aja lah. Dulu sempet MP saya di beri pujian sama kakak ipar, katanya "enak baca tulisan kamu, ceritanya mengalir dan bahasanya gak ribet." Saya jadi kembang kempis dengernya (maksudnya GR). Dulu juga sempet saya masukin alamat MP saya di facebook, tapi kemudian saya "hide". Gak enak juga kalo banyak orang tahu tentang pribadi saya (ihh... sok ngartis banget seh).
Jadi akhirnya, ya sutralah nulis di MP aja. Lebih private, lebih bergengsi (masak seh?!?) dan lebih santun orang-orangnya (cieee....).
Friday, October 23, 2009
Cerita Ayi
Malam itu Ayi terbangun dari tidurnya, mendapati suaminya sudah terlelap di sebelahnya. Tadi sore, suaminya mengirim sms mengabarkan akan pulang telat karena harus menyelesaikan pekerjaan di kantor yg sudah deadline. Malam itu adalah malam keempat suaminya pulang sampai tengah malam.
Sebelumnya jarang sekali suami Ayi pulang sampai larut malam apalagi sampai lembur, karena bisa dibilang suami Ayi jarang sekali bekerja sampai lembur. Namun beberapa hari ini berbeda. Ayi sebenarnya tidak mau berburuk sangka pada suaminya, tapi yg namanya istri ya sah-sah saja kan sedikit curiga.
Ayi memandang wajah suaminya. Terlihat gurat-gurat kelelahan disana. Ayi lalu mengecup kening suaminya dan menyandarkan kepala di dada suaminya. Ayi mengelus tangan suaminya seraya berdoa, "Ya Allah, jadikanlah tangan ini tangan yg kuat, yang bisa mengerjakan pekerjaan yg halal. Dan jadikanlah tangan ini tangan yg lembut yang hanya akan menyentuhku."
Ayi lalu mengelus paha suaminya seraya berdoa,"Ya Allah, jadikanlah kaki ini kaki yg kuat, yang mampu berjalan mencari nafkah yg halal. Dan jadikanlah kaki ini kaki yg cepat untuk segera pulang ke rumah menemuiku."
Ayi lalu mengelus dada suaminya seraya berdoa, "Ya Allah, jadikanlah badan ini badan yg sehat yang dapat menahan segala penyakit dan selalu dapat memelukku dan anak-anakku."
Ayi lalu mengecup pipi suaminya seraya berdoa, "Ya Allah, ampuni aku karena mencintai suamiku melebihi apapun, karena aku takut kehilangannya. Ya Allah, jadikanlah kami pasangan suami istri di dunia dan akhirat. Jikalau kami diberi umur panjang, berikanlah kami kesanggupan untuk menjaga dan mendidik anak-anak titipan-Mu, ya Allah."
Amin...
Sebelumnya jarang sekali suami Ayi pulang sampai larut malam apalagi sampai lembur, karena bisa dibilang suami Ayi jarang sekali bekerja sampai lembur. Namun beberapa hari ini berbeda. Ayi sebenarnya tidak mau berburuk sangka pada suaminya, tapi yg namanya istri ya sah-sah saja kan sedikit curiga.
Ayi memandang wajah suaminya. Terlihat gurat-gurat kelelahan disana. Ayi lalu mengecup kening suaminya dan menyandarkan kepala di dada suaminya. Ayi mengelus tangan suaminya seraya berdoa, "Ya Allah, jadikanlah tangan ini tangan yg kuat, yang bisa mengerjakan pekerjaan yg halal. Dan jadikanlah tangan ini tangan yg lembut yang hanya akan menyentuhku."
Ayi lalu mengelus paha suaminya seraya berdoa,"Ya Allah, jadikanlah kaki ini kaki yg kuat, yang mampu berjalan mencari nafkah yg halal. Dan jadikanlah kaki ini kaki yg cepat untuk segera pulang ke rumah menemuiku."
Ayi lalu mengelus dada suaminya seraya berdoa, "Ya Allah, jadikanlah badan ini badan yg sehat yang dapat menahan segala penyakit dan selalu dapat memelukku dan anak-anakku."
Ayi lalu mengecup pipi suaminya seraya berdoa, "Ya Allah, ampuni aku karena mencintai suamiku melebihi apapun, karena aku takut kehilangannya. Ya Allah, jadikanlah kami pasangan suami istri di dunia dan akhirat. Jikalau kami diberi umur panjang, berikanlah kami kesanggupan untuk menjaga dan mendidik anak-anak titipan-Mu, ya Allah."
Amin...
Tuesday, October 20, 2009
Cleopatra Stratan
Suami saya lagi copy lagu ke kompi sambil ditemenin (baca: digangguin) sama anak-anak. Wah asyik (dalam hati saya) bisa denger lagu-lagu baru. Nggak lama kemudian udah kedengeran lagu yg musiknya asik banget. Dari dapur saya langsung ke kamar, penasaran lagu apa yg di copy suami. Sampe kamar saya ngeliat anak-anak n bapaknya lagi jingkrak-jingkrak denger lagu ini. "Lagu apa sih ni?" Kok kedengerannya kayak suara anak kecil yg nyanyi, bahasanya pun kayak bukan inggris, hmm apa ya? Perancis! ah bukan, apa spanyol ya? "Ini zunea zunea, yg nyanyi emang anak kecil." kata suami.
Lagu zunea zunea emang enak di denger. Ceria, khas anak kecil. Ternyata yg nyanyi adalah Cleopatra Stratan. Bocah Rumania, yang umur 3 tahun udah bikin album, jadi artis yg paling muda yg perform live selama dua jam di depan ribuan penonton, artis cilik dengan bayaran paling tinggi dan penerima award MTV paling muda. Kalo liat video klipnya di you tube, memang lucu banget nih bocah. Jadi inget dulu Jordy, bocah Perancis yg nyanyi Dur Dur D'etre bebe (semoga ejaannya bener). Lagunya ampe sekarang saya masih inget.
Kalo di Indonesia, lagu anak-anak booming tahun 90-an. Ada Trio Kwekkwek, Joshua, Chikita Meidy, Sherina, Enno Lerian dll. Sekarang??? Dunia penyanyi cilik Indonesia sekarang kosong, karena mereka yg saya sebutin tadi udah beranjak dewasa. Anak-anak sekarang seperti kehilangan idolanya. Yang banyak malah penyanyi band yg sering banget bersliweran di TV, radio dan mall. Alhasil, anak-anak kecil kayak Rania dan Raya yg jadi korban lagu-lagu Ungu, The Potters, D'Massive, ST12 yang tema lagu2nya bukan untuk anak-anak. Sedih memang, tapi apa mau dikata. Mau melarang anak-anak nonton TV sih bisa aja, tapi kalo pergi ke mall atau ke luar, pastilah lagu-lagu itu sering diputer.
Apa kita bikin anak kita jadi artis kayak Cleopatra aja ya??? hehehe...
Lagu zunea zunea emang enak di denger. Ceria, khas anak kecil. Ternyata yg nyanyi adalah Cleopatra Stratan. Bocah Rumania, yang umur 3 tahun udah bikin album, jadi artis yg paling muda yg perform live selama dua jam di depan ribuan penonton, artis cilik dengan bayaran paling tinggi dan penerima award MTV paling muda. Kalo liat video klipnya di you tube, memang lucu banget nih bocah. Jadi inget dulu Jordy, bocah Perancis yg nyanyi Dur Dur D'etre bebe (semoga ejaannya bener). Lagunya ampe sekarang saya masih inget.
Kalo di Indonesia, lagu anak-anak booming tahun 90-an. Ada Trio Kwekkwek, Joshua, Chikita Meidy, Sherina, Enno Lerian dll. Sekarang??? Dunia penyanyi cilik Indonesia sekarang kosong, karena mereka yg saya sebutin tadi udah beranjak dewasa. Anak-anak sekarang seperti kehilangan idolanya. Yang banyak malah penyanyi band yg sering banget bersliweran di TV, radio dan mall. Alhasil, anak-anak kecil kayak Rania dan Raya yg jadi korban lagu-lagu Ungu, The Potters, D'Massive, ST12 yang tema lagu2nya bukan untuk anak-anak. Sedih memang, tapi apa mau dikata. Mau melarang anak-anak nonton TV sih bisa aja, tapi kalo pergi ke mall atau ke luar, pastilah lagu-lagu itu sering diputer.
Apa kita bikin anak kita jadi artis kayak Cleopatra aja ya??? hehehe...
Subscribe to:
Posts (Atom)